Kesimpulan dalam Semiotika
judul : Analisis semiotika dalam film parasite
tahun : 2019
penulis : idhulia adhari irman
publish : jurnal ilmu komunikasi
latar belakang penelitian:
media dapat diartikan sebagai alat atau sarana komunikasi seperti majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.
Massa pada media disini merujuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Peran media massa dalam komunikasi massa sangat
mempengaruhi efektifitas dan keberhasilan suatu proses komunikasi. Jenis media massa pun beragam, salah satunya adalah film. Harus diakui bahwa hubungan film
dan masyarakat memiliki sejarah yang panjang dalam kajian para ahli komunikasi.
teori utama:
Dalam definisi Sudjiman dan Van Zoest kata “semiotika” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” atau definisi
Cobley dan Jansz, juga dalam semiotika yang berarti “penafsir tanda”.
metode penelitian:
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif.
sampel penelitian:
penelitian mengambil 7 scenes dari film parasite. scenes 1 (melawan dominasi), scene 2 (respect untuk penguasa), scene 3 (tetrafobia),
scene 4 (etika perilaku), scene 5 (don't look by the cover), scene 6&7 (takhayul ter iring kemiskinan)
hasil:
sebuah film yang menceritakan tentang ironi kehidupan dua
keluarga yang hidup dengan kesenjangan sosial antara keluarga yang kaya dan
miskin hingga menimbulkan sebuah konflik yang besar dan berakhir tragis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana makna tanda
semiotika dalam film Parasite dan tujuan penelitian adalah mengungkapkan tanda
yang memiliki makna dengan semiotika Roland Barthes dalam film Parasite.
Penelitian ini menggunakan teori analisis semiotika Roland Barthes.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian adalah film Parasite yang berdurasi 132 menit dan
terdapat 7 scene yang dianalisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan menonton film Parasite melalui situs yang resmi dari awal hingga akhir,
menonton dengan berulang kali untuk menemukan dan memastikan tanda yang
akan diungkapkan pada film, mengumpulkan data-data yang ditemukan, dan
mencari sumber informasi pendukung.
judul : analisis semiotika iklan gojek versi "cendikiawan"
tahun : 2020
penulis : velda ardia
publish : jurnal UMJ
latar belakang penelitian:
Saat ini dunia periklanan semakin modern dan kreatif dan televisi masih menjadi media favorit untuk sarana beriklan. Sarana ini pula yang kemudian dimanfaatkan oleh pengiklan seperti
perusahaan transportasi jasa online untuk beriklan ditelevisi seperti iklan Gojek versi “Cerdikiawan”. Iklan seringkali menggunakan simbol atau tanda dalam memaparkan
produknya, pesan didalam iklan berupa teks dan visual. Terkait hal tersebut tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Sign, Object, Interpretant serta pesan dan makna dalam iklan
Gojek versi “Cerdikiawan. Teori yang digunakan yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah teori iklan, teori televisi, teori tehnik pengambilan gambar, teori warna, teori makna,
teori semiotika, semiotika model Charles Sander Pierce, teori konstruksi realitas.
teori utama:
Semiotika pada iklan memaparkan bagaimana tanda-tanda dalam iklan bekerja untuk membuat sebuah interpretasi makna dalam iklan
tersebut. Layaknya sebuah perangkat yang saling terhubung satu sama lain, iklan tidak hanya dibuat sebatas kepentigan promosi, melainkan
membawa pesan verbal dan nonverbal. Mengetahui bahasa verbal itu tidak terlalu sulit sedangkan bahasa nonverbal dalam sebuah iklan terkadang membuat
khalayak yang membaca dan melihatnya terheran-heran, lalu menafsirkan sendiri sesuai apa yang ada dalam pikiranya.
metode penelitian:
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian bersifat deskriptif. Jenis riset
ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
sampel penelitian:
Merujuk pada penguraian teori dan konsep sebelumnya, maka data penelitian ini dikaji menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce dengan
konsep sign, object, dan interpretant. Penelitian ini meneliti dari segi pengambilan gambar, pengisi suara, warna, ekspresi, pesan verbal dan
nonverbal yang ada di dalam iklan Gojek versi “Cerdikiawan” yang dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada, sehingga dapat terlihat sebuah makna
yang terdapat di dalam iklan tersebut.
hasil:
Dari hasil analisis tanda dan pesan yang sudah dilakukan secara scene by scene, iklan televisi Gojek versi “Cerdikiawan” ini memiliki makna
tentang kreatifitas dan pasti ada jalan dalam memecahkan masalah-masalah mengenai kehidupan sehari-hari denganhal yang sederhana. Tiap scene dalam
iklan ini selalu menggambarkan sebuah kecerdikan sebuah aktivitas yang menjawab masalah-masalah tersebut dengan solusi yang sederhana, namun sangat berguna untuk masyarakat luas.
judul : KAJIAN ESTETIKA SENI BATIK KONTEMPORER MELALUI KARYA KOLABORASI SENIMAN AGUS ISMOYO-NIA FLIAM
tahun : 2019
penulis : ernawati
publish : jurnal studi budaya nusantara
latar belakang penelitian:
Perkembangan seni kriya salah satunya batik menunjukkan dinamika yang menarik. Karyakarya kriya yang berangkat dari orientasi segi fungsional praktis dan keindahan ornamen,
sekarang menunjukkan adanya fenomena perubahan menjadi karya-karya yang lebih konseptual dan kreatif. Perubahan ini, dikenal dengan fenomena seni batik kontemporer yang tampak
mengedepankan gaya-gaya individual dalam teknik pengerjaannya, konsep, serta bentuk karya yang baru.
teori utama:
Model penelitian deskriptif kualitatif mencerminkan situasi yang sebenarnya tanpa menambah-nambahkan dan rekayasa pada variabel. Model penelitian ini adalah model yang mendapatkan data dengan cara sesuai fakta di mana penelitian deskriptif kualitatif lebih memfokuskan pada hasil dan maknanya.
metode penelitian:
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan
kritik seni dan estetika. Fokus kajian penelitian ini adalah estetika pada makna dan fungsi karya
sampel penelitian:
Guna mengungkap data tersebut, peneliti melakukan langkah analisis secara deskriptif melalui beberapa tahapan, yaitu: 1) Mengidentifikasi data yang terkumpul baik teks maupun bentuk visual
dan studi literatur, 2) membaca, mempelajari dan menelaah keseluruhan data yang terkumpul, 3) Mengadakan reduksi data 4)Menyusun dan mengkategorisasikan data berdasar pada masingmasing kategori permasalahan penelitian, 5)mengadakan pemeriksaan data untuk menetapkan
keaabsahan data sesuai dengan teori yang telah ditetapkan sebelumnya, baik secara tekstual maupun konstekstual, dan 6) melakukan penafsiran (menginterpretasikan) data berdasarkan
pemikiran induktif.
hasil:
Karya seni tidak lepas dari fungsi yang menyertainya. Dalam membahas fungsi karya kreasi tumbuh dari citra Semen Rama ini dikaitkan dengan teori Feldman (1967) yang menjelaskan
bahwa fungsi seni meliputi: 1) kebutuhan-kebutuhan individu kita, sebagai ekspresi pribadi 2) kebutuhan-kebutuhan sosial, mengenai display, perayaan dan komunikasi, serta 3) kebutuhan fisik,
mengenai barang-barang dan bangunan (Feldman, 1967: 2). Lebih jauh lagi berhubungan dengan fungsi seni, Feldman membaginya menjadi tiga bagian yaitu fungsi personal (personal function of
art), fungsi sosial (social function of art) dan fungsi fisik (physical function of art) (Feldman, 1967: 4). Fungsi personal merupakan sebagai suatu alat ekspresi pribadi, namun tidak semata-mata
sebagai emosi pribadi. Karya batik seniman Agus Ismoyo-Nia Fliam mengekspresikan perasaan dan gagasannya dengan kolaborasi, memilih batik pada permukaan kain sebagai media
ungkapnya.
Komentar
Posting Komentar